Tips Menjadikan Olahraga Kardio Rutinitas untuk Melawan Kanker dari Denada
Tips Menjadikan Olahraga Kardio Rutinitas untuk Melawan Kanker dari Denada
Di tengah momen Hari Kanker Sedunia, Denada Tambunan, penyanyi sekaligus Brand Ambassador Zumba® di Indonesia ingin menyadarkan masyarakat bahwa olahraga kardio dapat menjadi salah satu senjata rahasia melawan penyakit kanker. “Mereka yang telah didiagnosis menderita kanker mungkin akan merasa sulit untuk berolahraga, hal itu memang wajar. Tetapi, kita perlu sadar dan memahami bahwa olahraga secara teratur dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental dan emosi Anda,” jelas Denada Tambunan Terapi Kanker, Jenis dan Efek Sampingnya .
Perjalanan melawan kanker memiliki kemungkinan besar membuat pasien menjadi lebih lemah dan lebih mudah lelah, serta efek samping pengobatan yang membuat kegiatan fisik menjadi lebih sulit. Sara Mansfield, M.S., cancer exercise trainer bersertifikat di Mayo Clinic Healthy Living Program, mengatakan aktivitas fisik dapat membantu orang sebelum Tempat Terapi Kanker Depok ,
selama, dan setelah perawatan kanker. “Keluarga maupun orang terdekat mungkin mendesak seseorang dengan diagnosis kanker untuk beristirahat. Tetapi, itu dapat menyebabkan penurunan fungsional. Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Kanker Payudara ”
Bagaimana pun, dibutuhkan sejumlah aktivitas fisik untuk memelihara masa otot tanpa lemak dan memberikan rasa nyaman dan bahagia secara emosional. Kegiatan dan latihan fisik seperti Zumba® bukan hanya dapat membantu pasien untuk melawan gejala-gejala yang timbul, namun juga dapat memperbaiki kesejahteraan emosional pasien dan mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan yang lain, seperti misalnya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes dan osteoporosis Tempat Pengobatan Kanker Tangerang .
“Peningkatan olahraga kardio bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi dan radiasi bisa menjadi faktor dalam peningkatan kualitas hidup. Olahraga kardio bekerja melibatkan dua sistem yang berjalan bersama satu sama lain pada pasien kanker, yaitu jantung dan sistem peredaran darah serta sistem pernapasan” jelas Dra. Tri Iswardani, M.Si, Psikolog, Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Jakarta (Himpsi Jaya).
Komentar
Posting Komentar